Join The Community

Kamis, 24 Maret 2011

Rinitis alergi

Rinitis alergi (RA) adalah inflamasi membrane mukosa hidung disebabkan oleh paparan terhadap materi alergenik yang terhirup yang mengawali respon imunologik spesifik, diperantarai oleh imunoglubulin E (IgE).
Ada 2 tipe RA
   - Musiman (Hay fever) terjadi sebagai respon terhadap allergen spesifik yang ada pada waktu tertentu dalam setahun dan secara tipikal menyebabkan gejala yang lebih akut.
   - Perennial  terjadi sepanjang tahun sebagai respon allergen bukan musiman dan biasanya menyebabkan gejala yang tersembunyi dan kronik.



Gejala RA sepanjang tahun, timbul terus-menerus, meskipun lebih ringan dibandingkan musiman, tapi karena lebih persisten, komplikasinya lebih sering ditemukan. Dapat terjadi pada semua golongan umur, terutama anak dan dewasa muda, namun berkurang dengan bertambahnya umur. Yang berperan adalah factor herediter. Pada anak sering disertai gejala alergi lain, seperti urtikaria, dan gangguan pencernaan. Diperberat oleh factor nonspesifik, seperti asap rokok, bau yang merangsang, perubahan cuaca, dan kelembaban yang tinggi.

Mekanisme RA : Pada  saat reaksi alergi, dilepaskan berbagai zat mediator yang akan menimbulkan gejala klinis. Zat mediator utama yang terpenting adalah Histamin yang memiliki efek dilatasi pembuluh darah, peningkatan permiabel kapiler iritasi ujung-ujung saraf sensoris, dan aktivasi sel-sel kelenjer sehingga secret diproduksi lebih banyak.
Tujuan terapi RA adalah  untuk meminimalisasi atau mencegah gejala dengan tidak ada atau sedikit efek samping dan biaya pengobatan yang masuk akal. Pasien juga harus dapat mempertahankan pola hidup normal. Termasuk kegiatan di luar ruangan tanpa takut dengan kondisi cuaca.

Obat-obat yang digunakan


  1.     Golongan Antihistamin
Antihistamin oral dapat dibagi menjadi dua ketegori  utama :
    Non selektif (generasi pertama atau antihistamin sedasi) yang termasuk dalam golongan ini adalah : Klorfeniramini maleat, Klemastin fumarat, Difenhidramin Hidroklorida.
    Selektif  perifer (generasi kedua atau antihistamin sedasi) yang termasuk dalam golongan ini adalah : Loratadin, Feksofenadin, Setirizin.

      Efek samping  yang paling sering terjadi adalah mengantuk yang dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau aktivitas kerja. Selain itu hilang nafsu makan, mual, muntah, dan gangguan ulu hati. Efek samping pada system pencernaan dapat dicegah dengan minum obat bersama makanan atau dengan segelas air putih.
Antihistamin  lebih efektif  jika di minum 1-2 jam sebelum diperkirakan terjadinya paparan pada  allergen.

Sediaan yang beredar :
 Klorfeniramini maleat  (Alleron®, Chlorpenon®, Zecamex®) Difenhidramin Hidroklorida       (Benacol®, Corsadryl®, Bidryl®) Loratadin ( Aldisa SR®, Alloris®, Clarihis®, Loran®) Setirizin (Falegi®, Intrizin®, Ozen®, Histrin®)

   2.  Golongan Kortikosteroid  (Beklometason dipropionat, Budesonid, Flunisolid, Futikason,      Mometason furoat, Triamcinolon asetonida)

Obat golongan ini merupakan pilihan yang baik untuk rinitis perennial dan juga dapat digunakan pada rhinitis musiman, terutama jika diberikan sebelum terjadi gejala.
Efek samping yang biasa terjadi bersin, perih, sakit kepala.

Sediaan yang beredar :
Beklometason dipropionat (Cleniderm®, Beconase®) Budesonid (Budenofalk®, Pulkicort®, inflammide®) Futikason (Flixonase®) Mometason furoat (Metaflam®, Momet®,  Mofacort®, Nasonex®)
Triamcinolon asetonida ( Kenacort®, Flamicort®, Kenalog®, Triamcort®)


 3.   Golongan   Kromolyn Natrium
Bekerja sebagai penstabil sel mast, mencegah degranulasi sel mast yang dipicu oleh antigen dan pelepasan mediator, termasuk histamine.
 Obat ini tersedia  sebagai obat bebas dalam bentuk semprotan hidung untuk pencegahan gejala dan penanganan terhadap RA.
Pada RA musiman penanganan dilakukan sebelum musim alergi mulai, dan dilanjutkan selama musim berlangsung.

Sediaan yang beredar : Kromolyn Natrium (Intal 5®)


 4.   Ipatropium bromide
Merupakan zat antikolinergik yang berguna dalam RA perennial. Obat dalam bentuk semprot hidung ini  punya efek samping yang tergolong ringan seperti sakit kepala, epistaksis, dan hidung  kering.

Sediaan yang beredar : Ipatropium bromide (Berodual®, Combivent®)

 5.   Montelukas
Merupakan antagonis reseptor leukotrien untuk penanganan RA musiman. Efektif bentuk tunggal atau kombinasi dengan antihistamin.
Pemberian obat ini sore hari jika pasien menderita kombinasi asma dan rhinitis alergi musiman.






*Dari  berbagai sumber….

0 komentar:

Posting Komentar